Tuhan Cinta Wanita


Genre : Kumpulan Puisi 
Penulis : el-Fajri, dkk
Editor & Layout : Boneka Lilin
Design Cover : BoLin
Penerbit : Harfeey
ISBN : 978-602-1200-45-2
Tebal : 128 Hlm, 14, 8 x 21 cm (A5)
Harga : Rp35.000,-
CP Order : 081904162092 (Infokan judul, jumlah, alamat)

Sinopsis
“Barisan puisi yang mengingatkan saya pada hiruk-pikuk hidup yang selama ini tidur, dan serta merta tenggelam, yang enyah dari pandangan. Tentang cinta, wanita, hidup, dan Sang Maha Penyayang. Barisan kata-nya ditulis dengan anggun, cantik, dan sederhana. Membuat saya tenggelam ke dalamnya”.
Sura Cahya Mukti - Duta Narkoba Malang 2010, penulis novel "Silent Melody"

“Bahasa puisi adalah pengalaman subyektif yang terhayati dan digubah menjadi abstraksi keindahan. Ia bahkan tak tanggung mencoba mengemas model dialog Tuhan-manusia guna mengukir beragam keindahan dari berbagai sisi, terutama saat memaknai eksistensi wanita yang berkomunikasi dengan Tuhannya. Saat orang mengabaikan atau bahkan menafikan bahwa Tuhan tidak untuk perempuan, kumpulan puisi ini menggugat diskriminasi itu. Setiap insan punya caranya berdialog dengan Tuhan baik di saat gembira, bersedih, cara merangkai pertobatan dan puji-pujian Illahi dalam guratan kata perkata yang memesona. Tuhan Cinta Wanita bagian dari kebebasan memilih manusia mengemas komunikasi dengan Tuhan dalam bahasa cinta.”
Dr. Mohammad Mahpur, M. Si. - Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

“Puisi adalah pengakuan jiwa, di mana setiap katanya terurai makna kebersyukuran atas perasaan yang dianugerahkan Sang Maha Cinta.Teruslah berkarya!”
Zainuri HM, M.Ag. – Depag Kabupaten Malang

“Cinta akan menuntunmu memasuki labirin-labirin kehidupan yang seringkali menyesatkan, mengikis dangkal pikir, memangkas pongah dan tipu muslihat. Tataplah baik-baik dan fokuskan energimu. Cinta seperti pisau bermata dua, mengakumulasikan pengetahuan dan empati kemanusiaan atau menelikung untuk hasrat dan kuasa. Keduanya bisa dilakukan dengan atas nama cinta. Namun bila yang terakhir kau pilih maka cinta akan mengeluarkan pisau di balik sayapnya. Menancapkannya tepat di ulu hatimu tanpa kau sadari sampai kau rasakan cairan pekat merah kehitaman mengalir dari tubuhmu.”
Mundi Rahayu, M.Hum – Dosen Sastra Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Postingan populer dari blog ini

Run

Kisah Lembah Hijau #3

Airmata di Lawang Sewu